Download Link : http://www.ziddu.com/download/
Resume Artikel :
MYOB sesuai dengan IFRS/PSAK/GAAP

Menghadapi persiapan laporan keuangan
berbasis IFRS, apakah MYOB bisa diaplikasikan untuk model pelaporan
berbasis IFRS tersebut?
Jawabannya adalah BISA. MYOB bisa menyajikan laporan keuangan berbasis IFRS maupun PSAK yang selama ini sudah diterapkan di Indonesia.

- Judul Laporan Neraca.
PSAK menyebut laporan Neraca atau Balance Sheet.
IFRS menamakan laporannya sebagai Statements of Financial Position (Laporan Perubahan Posisi Keuangan).
IFRS menamakan laporannya sebagai Statements of Financial Position (Laporan Perubahan Posisi Keuangan).
- Judul Laporan Laba Rugi
PSAK menyebutkan
Laporan Rugi Laba (PSAK sebelum tahun 2005), Laporan Laba Rugi (PSAK
2005), atau Profit Loss Statements, atau Income Statements, atau
Statements of Income
IFRS menyebutkan Statements of Comprehensive Income (Laporan Pendapatan Komprehensif)
IFRS menyebutkan Statements of Comprehensive Income (Laporan Pendapatan Komprehensif)
- Urutan kelompok laporan Neraca
PSAK : mengurutkan akun
yang paling lancar di dahulukan dibandingkan dengan akun yang jangka
panjang (tetap). Misalnya urutan di Neraca untuk Harta Lancar
didahulukan, diikuti dengan akun Investasi, lalu akun Harta Tetap dan
Harta Lainnya. di kelompok Utang, yang didahulukan ditampilkan diatas
adalah Utang Lancar, lalu Utang Jangka Panjang, dan Ekuitas.
IFRS : tidak mengharuskan mana yang lancar atau mana yang tidak lancar yang didahulukan. Akan tetapi di prioritaskan adalah mana yang lebih diutamakan di analisa. Secara umum Harta yang nilai nominal lebih tinggi akan di prioritaskan di tampilkan daripada harta yang nominalnya lebih kecil. Harta tetap dominan di dahulukan, diikuti dengan Investasi, lalu diikuti dengan Harta Lancar. Harta Lancar juga di dahulukan Persediaan, Pembayaran dimuka, Piutang, dan Kas/Bank di letakkan di bagian akhir. Begitu juga dengan kelompok Utang. Ekuitas didahulukan (diatas), diikuti dengan Liability. Liabilities yang jangka panjang akan di dahulukan dibandingkan dengan Utang Usaha (supplier).
IFRS : tidak mengharuskan mana yang lancar atau mana yang tidak lancar yang didahulukan. Akan tetapi di prioritaskan adalah mana yang lebih diutamakan di analisa. Secara umum Harta yang nilai nominal lebih tinggi akan di prioritaskan di tampilkan daripada harta yang nominalnya lebih kecil. Harta tetap dominan di dahulukan, diikuti dengan Investasi, lalu diikuti dengan Harta Lancar. Harta Lancar juga di dahulukan Persediaan, Pembayaran dimuka, Piutang, dan Kas/Bank di letakkan di bagian akhir. Begitu juga dengan kelompok Utang. Ekuitas didahulukan (diatas), diikuti dengan Liability. Liabilities yang jangka panjang akan di dahulukan dibandingkan dengan Utang Usaha (supplier).
- Urutan kelompok Laporan Laba Rugi
Tidak ada perbedaan
signifikan dalam tampilan laporan laba rugi antara keduanya. IFRS lebih
menekankan pada perubahan pada aset bersih entitas selama periode
laporan yang timbul dari sumber non pemilik. Ada pemisahan antara
pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha (Laba -Rugi Usaha) yang
disebut dengan Clean Surplus dan kegiatan non usaha (Other Comprehensive
Income) yang disebut dengan Dirty Surplus.
- Laporan Arus Kas
Pengelompokan aktifas
arus kas tetap dibagi tiga baik menuruf IFRS maupun PSAK. Ketiga
aktifitas tersebut adalah Operasi (Operating), Investasi (Investing) dan
Pendanaan (Financing). Ada beberapa perbedaan pengelompokan transaksi
antara IFRS dan PSAK sebagai contoh sebagai berikut:
IFRS : penerimaan atau
pembayaran dividen dan bunga sebagai arus kas operasi atau pembayaran
dividen dan bunga sebagai arus kas pendanaan dan penerimaan bunga dan
dividen sebagai arus kas investasi. Overdrafts dapat dimasukkan dalam
kas dengan kondisi yang di definisikan.
GAAP/PSAK : pembayaran bunga dan penerimaan dividen harus diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Pembayaran dividen harus diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan. Overdraft tidak dapat disertakan dalam kas.
GAAP/PSAK : pembayaran bunga dan penerimaan dividen harus diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Pembayaran dividen harus diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan. Overdraft tidak dapat disertakan dalam kas.